Musyawarah Ranting NU Margasari 2025: Regenerasi dan Komitmen Keummatan
Margasari, 3 Agustus 2025 — Dalam upaya memperkuat struktur organisasi dan memperkokoh peran Nahdlatul Ulama (NU) di tingkat desa, Pengurus Ranting NU Desa Margasari menggelar Musyawarah Ranting (Musran) di Gedung MTS Ell Firdaus 1 Sidareja. Kegiatan ini menjadi forum strategis untuk evaluasi program serta pemilihan kepengurusan baru periode 2025–2030.
Dokumentasi Musran NU Margasari 2025 di MTS Ell Firdaus 1 Sidareja
Suasana Khidmat dan Penuh Semangat Kebersamaan
Musyawarah dihadiri oleh jajaran pengurus NU Ranting Margasari, Ketua MWCNU Sidareja beserta pengurus, tokoh agama, takmir masjid, imam musholla, perwakilan lembaga pendidikan, masyarakat, hingga unsur Pemerintah Desa Margasari. Acara dimulai sejak pagi hari dalam nuansa religius dan penuh kekhidmatan.
Rangkaian pembukaan dimulai dari pembacaan ayat suci Al-Qur’an, sholawat Nabi, hingga menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Subhanul Wathon. KH. Muhammad Syukur memimpin doa tawasul sebagai penghormatan kepada para muassis NU dan alim ulama.
Laporan dan Arahan dari Tokoh NU
Kyai Muhail selaku Ketua Panitia menyampaikan bahwa Musran merupakan wadah demokratis yang mencerminkan tradisi musyawarah dalam tubuh NU. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat dan semua pihak yang mendukung pelaksanaan acara.
KH. Nasibun, Rois Syuriyah MWCNU Sidareja, menegaskan pentingnya pengurus NU untuk terus berkhidmat dan menjaga nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama’ah. Beliau mengajak warga Nahdliyin untuk memperkuat ukhuwah dan peran NU dalam kehidupan sosial-keagamaan.
Kepala Desa Margasari, Samingun, secara resmi membuka Musran dan menyampaikan apresiasi atas kontribusi NU dalam membina kehidupan keagamaan dan sosial desa. Pemerintah desa, katanya, akan terus bersinergi dengan kegiatan ke-NU-an yang mencerahkan umat.
Evaluasi Kinerja dan Pemilihan Pengurus Baru
Dipandu oleh Nuryadin, S.Kom dari MWCNU Sidareja, musyawarah berjalan dengan tertib dan demokratis. Agenda dimulai dengan penyampaian Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) oleh Ketua Ranting periode 2020–2025, KH. Lukmanudin, S.Pd.I.
Ia menyoroti pentingnya kaderisasi dan penguatan struktur NU di tingkat bawah, serta berharap kepengurusan baru dapat meneruskan perjuangan dengan amanah. Setelah LPJ diterima, forum melanjutkan agenda pemilihan dua posisi strategis:
- Rois Syuriyah: KH. Mufroil, S.Pd.I
- Ketua Tanfidziyah: Kyai Muhail
Ketua Baru Siap Menjawab Tantangan Zaman
Dalam sambutannya, Kyai Muhail menyatakan komitmennya untuk memperkuat sinergi antara NU dan masyarakat. Ia menekankan pentingnya menjaga tradisi keilmuan serta menjadikan Ranting NU Margasari sebagai rumah besar warga Nahdliyin.
“Kami siap membangun kolaborasi dengan pemerintah desa, lembaga pendidikan, dan seluruh elemen masyarakat,” ujarnya penuh semangat.
Penutup dan Harapan
Musyawarah ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Rois Syuriyah terpilih, KH. Mufroil, S.Pd.I. Doa tersebut menjadi penanda semangat baru bagi NU Margasari dalam melanjutkan perannya sebagai penggerak dakwah dan pengabdian sosial.
Dengan formasi baru, NU Ranting Margasari diharapkan mampu menjaga warisan Aswaja serta terus menghadirkan manfaat bagi umat. Warga Nahdliyin menyambut harapan besar untuk lima tahun mendatang: NU harus tetap menjadi garda terdepan dalam menjaga harmoni, memperkuat pendidikan keagamaan, dan menjadi teladan dalam kehidupan bermasyarakat.