Profile resiko harus diperhitungkan saat pilih produk investasi seperti reksadana
Sebagai seorang investor atau calon investor, mengenal profile resiko ialah poin utama yang penting dipahami saat sebelum lakukan investasi. Kenapa? karena profile resiko ini akan tentukan produk investasi yang paling cocok untuk kita tentukan, berdasar tingkat imbal hasil (return) yang diharap dengan berapa besar toleran tingkat resiko yang bisa kita tanggung.
Sesuai konsep investasi, tingkat resiko yang berani kita mengambil ini akan lurus sebanding dengan kekuatan return yang diharap, atau istilah biasanya “high risk, high return.” Istilah itu memiliki makna jika kalau makin tinggi resiko yang bisa dijamin oleh seorang, maka semakin besar juga keuntungan yang diharapkannya.
Disamping itu, profile resiko harus juga diperhitungkan saat pilih produk investasi seperti reksadana. Reksadana adalah wadah untuk mengumpulkan modal para investor. Dana yang sudah terkumpul itu nanti akan diatur oleh manager investasi ke beberapa instrument investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana disimpulkan sebagai salah satunya alternative investasi untuk warga pemodal, terutamanya pemodal kecil dan pemodal yang tidak mempunyai beberapa waktu dan ketrampilan untuk hitung resiko atas investasi mereka.
Seperti disebut awalnya, reksadana terbagi dalam beragam tipe asset dalam portofolionya. Beberapa aset itu mempunyai karakter yang lain dari segi keuntungan atau resikonya. Oleh karena itu, tipe reksadana benar-benar tergantung pada isi asetnya. Profile resiko investor harus juga disamakan dengan tipe reksadana untuk kenyamanan melakukan investasi.
Pada umumnya, profile resiko yang memvisualisasikan karakter investor dalam melakukan investasi ini terdiri jadi 3 tipe yakni tipe konvensional, moderat, dan agresif.
1. Tipe Konservatif (risk averse)
Investor yang bertipe konservatif mempunyai profile resiko yang rendah dan condong menghindar resiko (risk averse). Dalam soal melakukan investasi, investor ini lebih menyenangi instrument investasi yang aman dan takut bila dasar investasi (modal awalnya) akan menyusut. Disamping itu, tipe investor ini terasa nyaman dengan instrument investasi yang imbal hasilnya tidak besar tapi bergerak stabil.
Tetapi untuk mengoptimalkan hasil investasinya, sebaiknya investor konservatif ini lakukan investasi dengan arah periode panjang. Karena, saat yang diperlukan untuk capai nilai investasi yang diharapkan tidak bisa didapat dalam periode pendek. Adapun instrument investasi yang pas untuk investor dengan profile ini ibarat tabungan, deposito, dan reksadana pasar uang.
Instrument lain seperti reksadana penghasilan rutin atau obligasi pemerintahan bisa menjadi alternative opsi investor berprofil resiko ini. Karena, kedua asset itu mempunyai potensi hasilkan imbal hasil semakin tinggi dengan resiko yang relatif rendah dalam periode menengah sampai panjang.
2. Tipe Moderat (sedang)
Investor yang berprofil resiko moderat (sedang) ini memliki karakter yang siap terima fluktuasi periode pendek dengan kekuatan keuntungan yang diharap dapat tinggi dari tingkat inflasi dan deposito.
Dalam masalah ini, pengetahuan jika investasi reksadana dapat bergerak naik atau turun (naik-turun) telah dimengerti oleh investor. Namun, mereka tetap tidak mau uangnya lenyap benar-benar saat melakukan investasi.
Opsi tipe reksadana yang pas untuk tipe investor moderat ini ialah reksadana kombinasi yang resikonya masih lebih rendah, dibanding dengan instrument saham atau reksadana saham. Tetapi, reksadana kombinasi ini berpotensi keuntungan yang tidak kalah atas reksadana tipe yang lain.
3. Tipe Agresif
Investor yang mempunyai profile resiko agresif benar-benar siap untuk kaya dan siap untuk jatuh miskin (risk taker). Seseorang dengan profile resiko agresif siap kehilangan sebagian besar atau bahkan juga semua dana investasinya untuk imbal hasil yang besar.
Pemilik profile resiko agresif ini siap untuk melakukan investasi di semua instrument keuangan seperti reksadana saham dan termasuk juga trading saham, forex, indeks dan komoditas. Tipe ini umumnya mempunyai keberanian untuk terjun langsung ke dunia usaha dan properti.
Kesimpulan
Itu dia beberapa tipe investor berdasar dengan profile resikonya dalam melakukan investasi. Selainnya profile resiko, periode waktu harus juga disamakan dengan arah atau keperluan investasi kita. Pantas dikenang profile resiko dan periode waktu ini sebagai kunci keberhasilan dalam melakukan investasi, terutamanya pada investasi seperti reksadana.
Begitulah Pembahasan Dari bangunbersama.online Mengenai ” Pahami 3 Tipe Investor ini, Anda Termasuk yang Mana ? ” Baca Juga Pembahasan Artikel Yang Pastinya Bagus dan Bermanfaat Lainya di bangunbersama.online