Panduan Scalping Trading untuk Forex dan Kripto

Scalping trading ialah style trading asset yang fokus cari cuan dari tindakan jual beli asset dengan cepat. Dalam scalping, trader umumnya selalu beli asset dalam harga rendah dan langsung menjualnya kembali saat harga sedikit alami kenaikan.

Dalam ide trading periode pendek, scalping ialah taktik menyuap keuntungan dari jual-menjual asset dengan volume perdagangan yang besar.

Oleh karena itu, scalping trading mewajibkan trader untuk mempunyai taktik yang tepat untuk keluar pasar (keluar). Karena, si trader akan menimpa rugi yang besar bila dia salah jual asetnya pada harga yang tidak tepat.

Dengan begitu, mereka yang menekuni di scalping trading umumnya rajin mengawasi gerakan harga dan fokus penuh di beberapa data pasar supaya bisa sukses.

Scalping Trading Ialah Taktik Trading Periode Pendek

Scalping trading ialah style jual beli asset yang berdasar anggapan jika gerakan harga sebuah asset di masa datang memiliki sifat tidak jelas. Mereka yakin jika ambil ceruk cuan dikit demi sedikit semakin lebih memberikan keuntungan dibandingkan memegang asset di periode panjang.

Argumennya, pasti kembali lagi ke pemahaman jika tidak ada yang mengetahui gerakan asset di masa datang. Menurutnya, tidak ada kelirunya cari cuan kecil dengan manfaatkan harga asset yang bertambah secara mini daripada memegangnya dalam periode waktu yang lama tetapi berbuntut ke rugi.

Ini sebagai kontradiksi dari sudut pandang trader yang optimis dalam melakukan investasi, yang umumnya selalu menanti saat pas untuk jual dan beli sebuah asset tanpa dipengaruhi gerakan harga periode pendek.

Disamping itu, berikut ini ialah beberapa argumen kenapa beberapa trader lebih jagokan scalping trading daripada style trading yang lain :

1. Kurangi paparan resiko volatilitas harga dalam trading
2. Pahami jika kemungkinan gerakan harga asset dalam jumlah kecil pasti semakin besar dibandingkan gerakan harga dengan nilai berarti. Sebagai contoh, ketidak seimbangan keinginan dan penawaran untuk gerakkan harga saham sejumlah Rp1.000 pasti lebih umum terjadi daripada Rp100.000. Apa lagi, gerakan-pergerakan mini ini dipandang semakin lebih banyak terjadi daripada fluktuasi harga yang besar.

Beberapa trader memandang scalping trading ialah taktik trading yang paling penting (primer). Tetapi, beberapa lain memandang style trading ini hanya pendamping (suplemen) dari banyak taktik investasi yang mereka aplikasikan. Lalu, bagaimanakah cara membandingkannya?

Mereka yang memandang scalping sebagai taktik trading primer akan lakukan trading dengan jumlah banyak dalam satu hari. Bahkan juga, banyaknya dapat capai beberapa ratus. Mereka umumnya manfaatkan diagram dan data perdagangan dalam periode waktu demikian menit saja. Untuk trading saham, umumnya beberapa scalper mempunyai akses langsung ke broker saham supaya bisa lakukan jual beli asset secara instant.

Dalam pada itu, mereka yang memandang scalping sebagai suplemen umumnya memakai taktik ini saat harga sebuah asset tidak memperlihatkan trend apa saja dalam diagram analitis teknikal.

Mengenali Lebih Dalam Taktik Scalping Trading

Selama ini, beberapa trader mengenali tiga tipe taktik scalping trading.

Tipe pertama dari scalping trading ialah “membuat pasar” (pasar making). Yaitu, keadaan di mana scalper coba mengkapitalisasi beda harga sebuah asset dengan terus-terusan lakukan penawaran membeli (bid) dan penawaran jual (offer). Dalam kata lain, si scalper berusaha “meningkatkan” harga sebuah asset dengan perbanyak frekwensi tindakan bid and offer.

Namun, taktik ini akan sukses bila memang harga asset itu tidak berfluktuasi awalnya. Disamping itu, scalper harus juga mengawasi secara ketat, apa ada scalper yang lain manfaatkan keadaan itu atau mungkin tidak. Ditambah, taktik ini juga cuma akan hasilkan cuan yang paling kecil. Sekali saja salah cara, karena itu scalper akan menimpa rugi yang cepat.

Dalam pada itu, tipe ke-2 ialah taktik scalping trading di mana scalper beli asset dalam volume besar dan menjualnya kembali saat ada gerakan harga sedikit juga. Ini bisa jadi dilaksanakan tanpa wajib melakukan proses pasar making.

Adapun tipe scalping trading ke-3 ialah taktik di mana trader akan selekasnya keluar pasar bila rasio resiko pada cuannya ada di status 1:1.

Kelebihan dan Kekurangan Taktik Scalping Trading

Semestinya taktik trading, pasti scalping trading mempunyai kekurangan dan keunggulannya tertentu.

Keunggulannya, beberapa trader dapat memperoleh cuan tak perlu repot belajar berkenaan segi esensial sebuah asset. Yang penting mereka kerjakan hanya disiplin dalam menyaksikan gerakan harga asset itu dengan teratur. Ini karena segi esensial sebuah asset tidak demikian penting dalam periode waktu perdagangan yang pendek.

Disamping itu, beberapa scalper umumnya terbebas dari resiko pasar, intinya fluktuasi harga asset. Ini karena scalping trading ialah taktik yang dibuat untuk meminimalisasi rugi dari ketidak jelasan harga asset di masa datang.

Namun, taktik ini juga mempunyai kekurangan. Yang pertama, scalping trading memerlukan hitung yang masak supaya tidak buntung. Mengapa begitu?

Beberapa scalper pasti kerap lakukan tindakan bid dan offer dalam satu hari, di mana mereka harus bayar ongkos komisi perdagangan setiap sesion perdagangannya. Nach, dalam masalah ini, mereka harus tentukan berapakah cuan yang penting mereka bisa dari semua tindakan bid dan offer itu. Hingga, janganlah sampai keuntungan yang mereka mengumpulkan rupanya habis untuk bayar komisi itu.

Disamping itu, taktik scalping memerlukan fokus dan konsentrasi yang tinggi. Mengakibatkan, mereka bisa jadi melewati peluang trading di asset yang lain rupanya hasilkan cuan yang lebih bagus.

Kesimpulan

Apapun tekniknya dalam melakukan perdagangan selalu berhati – hati karena dalam perdagangan ini memiliki resiko yang tinggi, dan perlu mental pengalam yang mumpuni, semoga panduan di atas bisa mambantu anda terutama pada pemula.